Minggu, 17 Juni 2012

Cinta dan Cemburu karena Allah



Bismillahirrahmanirrahim.. Dear Dee... “Sebel... sebel” bathinku dalam hati.
Bagaimana gak sebel, sohib kecilku Nugi meremove diriku dari list akun Facebooknya. Alhasil muka kutekuk seharian. Untung hari itu aku ijin, jadi murid-muridku gak melihat wajah jelekku yang lagi ngambek.
Sejujurnya aku memahami keadaannya karena kini dia telah menikah, dan kutahu istrinya Wulan termasuk golongan wanita dengan kadar cemburu di atas 100%, dan mungkin langkah yang Nugi lakukan adalah untuk menjaga perasaan sang istri, walaupun ku tahu itu bukan solusi terbaik menurutku..
“Dengan restu Allah ku ingin milikimu.. tiba-tiba hapeku berbunyi, ketika kulihat ternyata Arif menelpon.
“Assalamu’alaikum,” terdengar sapanya.
“Wa’alaikumsalam warahmah," jawabku lesu karena kurang mood gara-gara sikap Nugi.
“Ada waktu untuk ketemu, ada sesuatu yang ingin kusampaikan, jam setengah empat ku tunggu di Taman Bungkul.. on time.. awas telat,” katanya trus memutuskan telpnya.
“Dasar ra sopan”, keluhku tapi karena tahu memang sifat Arif dari dulu to the point gak suka basa basi.
Taman Bungkul adalah salah satu taman kota di Surabaya, terletak di salah satu sisi jl. Darmo. Di sana sering di pakai acara kumpul, selain asri ada juga taman bermain. Dan dekat dengan masjid Al Falah salah satu dari masjid besar di Surabaya.
Aku datang jam tiga lebih lima belas menit, karena saat itu aku lagi gak sholat jadi datang tepat waktu.. di sana aku belum melihat batang hidung Arif, sahabat kecilku dan juga cinta pertamaku, aku menyukainya sejak dulu, tapi gak berani berharap karena mempunyai banyak kelebihan tampan, cerdas dan telah mencapai kebebasan finansial di usianya yang cukup muda.
Dari kejauhan aku melihat sesosok putih, dengan baju koko senada dengan kulitnya yang bersih. Senyumnya yang lama kurindu walau aku tahu itu adalah rindu yang terlarang, kadang sempat berfikir kapan kerinduan ini berubah menjadi halal untuk diriku.
Di tempat aku menunggu ada dua ayunan, dan aku duduk di salah satu ayunan dia mengucapkan salam, subhanallah dalam hatiku wajah cakep banget terutama ketika di wajah masih tersisa bekas air wudhu. “hust hust.. ku coba mengusir rasa kagum itu.
Arif mengajakku ke salah satu depot yang berada di taman tersebut. dia memesan jus alpukat kesukaannya sedang aku memesan jus wortel plus tomat kesukaanku.
“kenapa wajahmu kok jelek gitu”katanya sambil meminum jus kesukaanya.
Aku menceritakan kekecewaanku pada Nugi, Arif tahu Nugi karena kami bertiga teman SD.
“Bukankan cemburu itu adalah bagian dari cinta?”
“Iya, tapi bila berlebihan itu juga tak baik, karena secara tak langsung kita kurang percaya dengan kesetiaan pasangan kita.”
“Jika cemburu karena dia merasa aku lebih baik darinya harusnya memacunya dirinya bahwa dirinya bisa lebih baik dari aku, lagipula kenapa cemburu kan yang di pilih Nugi sebagai pasangan jiwanya adalah dia bukan aku,” protesku.
“Hmmm.. dasar egoismu kadang gak berubah ya, kadang kau harus melihat tak hanya dari sudut pandangmu.. bagaimanapun kau dan wulan bukan individu yang sama, kalian berdua di terpa dengan kedewasaan yang berbeda, mungkin ini yang terbaik buat kalian bertiga, ku yakin ada hikmah dari setiap kejadian.. iya kalo Nugi remove kamu gara-gara Wulan gimana kalau dia mempunyai masih perasaan padamu?”
“Maksudmu..."
“Nugi sebenarnya dari dulu suka sama kamu, kamu sendiri yang kurang sensitive, trus dia bertemu dengan Wulan, dan dia merasa Wulan membutuhkan dirinya lebih dari kamu, namun perasaan Nugi padamu kuyakin masih ada, dan kini dia berjuang bagaimana dia menjaga cintanya padamu karena Allah, dan konsekuensi atas pilihannya kepada Wulan sebagai istrinya, dan dia harus menjaga ikatan cinta yang menggenapkan agamanya karena Allah, keputusan Nugi ini bukan keputusan yang mudah. Dia mencintaimu karena Allah, dan tetap ingin menjaga cinta tersebut dengan memasrahkan dirimu kepada Allah,” aku terdiam dengan penjelasan Arif.
“cemburu itu boleh, tapi jangan sampai membuat kita menjadi posesif, ingatlah cinta itu sebatas kematian, namun cinta karena Allah itu cinta yang abadi. Secinta-cinta pada manusia, suatu saat cinta tersebut akan di ambil Allah kembali.
“selain itu tandanya kau harus cepet nikah biar kesendirianmu gak menimbulkan fitnah.”
“Ngomong sih gampang... tapi dengan siapa?” tanyaku balik.
“Siapkan dirimu menjadi Mrs Arif Rahman?” tanyanya serius.
Aku tersedak mendengar ucapan Arif.. hatiku berdebar gak karuan ..
“Kenapa kau mengucapkan itu, kau menggodaku ya?”
“Apa aku terlihat menggoda atau kurang serius?”
“Rif, sebaiknya kau jangan menjadikan aku sebagai Mrs Arif, aku tuh jelek, lebih tua dari kamu satu tahun, aku tuh gak pandai memasak, gak pandai bersih-bersih rumah...dan ... “ ucapanku mulai ngelantur.
“Rosulullah dan Khadijah aja beda 15 th dan mereka bahagia, lagipula aku mencari istri bukan mencari pembantu.. semua pekerjaan tersebut bisa diskusikan nanti karena kita bisa saling berbagi tugas untuk membentuk keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.”
“Da... aku ingin memberikan kehormatan kepadamu dengan pernikahan, maafkan aku yang telah membuatmu menunggu, aku sengaja tidak menghubungimu bukan karena tidak ingin bersamamu tapi karena aku ingin menjaga kesucian dan keagungan cintaku padamu yakni Cinta karena Allah.. karena itu aku berusaha keras agar bisa menjadi tubuh terbaik untukmu. Karena aku mencintaimu karena Allah.”
“Apa kau bersedia menjadi Mrs Arif Rahman?” aku diam dan wajahku memerah.
“Dengan nama Allah wahai AiNur Mufidah ijinkan aku menjadi imam bagi hidupmu dunia dan akhirat, insyaAllah...” kata Arif tegas.
“Subhanallah.. sungguh engkau menjagaku untuk lelaki hebat di hadapanku” kataku dalam hati dan akupun menganggukan kepalaku tanda setuju.
“ini.. sebuah kotak perhiasan berisi kalung liontin berbentuk angka satu dan bintang yang terbuat dari berlian dan emas putih..
“apa ini?” tanyaku.
“itu kado buatmu.. pakailah aku ingin engkau selalu menjadi yang nomor satu, liontin itu dekat dengan jantung.. aku berharap dalam hidupmu kamu mencukupkan segala sesuatu dengan Allah di hatimu.”
Setelah itu kami pulang ke rumah kami masing-masing.
Selepas Isya’.
“Dengan restu Allah ku ingin milikimu..”  suara hapeku berbunyi kulihat ada telp dari Nugi.
“assalamu’alaikum” sapanya.
“Wa’alaikumsalam warahmah” balasku.
“Da.. tolong kuatkan hatimu dan ikhlaskan, Arif mengalami kecelakaan, mobilnya bertabrakan dengan Truk.. dan dia meninggal seketika.”
Aku langsung lemas.. mulutku berkata Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali, dan hapeku jatuh dari genggamanku.

Tidak ada komentar: