Senin, 16 Juli 2012

Sejarah Terbentuknya Warkop DKI


Ternyata ide awal terbentuknya warkop terjadi  pada saat obrolan dedengkot warkop prambors Temmy lesanpura.Radio prambors meminta Hariman Siregar,dedengkot mahasiswa UI untuk mengisi acara di prambors.Hariman pun menunjuk Kasino dan Nanu,  pelawak di kalangn  kampus UI untuk mengisi acara ini.ide itu pun segera di dukung oleh Kasino, Nanu, dan Rudy Badil, lalu di susul oleh Dono dan Indro
Rudy yang semula ikut warkop saat masih siaran radio,tak berani ikut melakukan lawakan panggung karena demam panggung. Setelah beberap menit , barulah Dono mulai ikut berpartisipasi  dan mulai kerasan, hingga akhirnya terus menggila hingga akhir durasi lawakan. Indro adalah anggota termuda, saat anggota Warkop yang lain sudah menduduki bangku kuliah, Indro masih pelajar SMA.
Pertama kali Warkop muncul di pesta perpisahan di SMP IX yang di adakan di HOTEL INDONESIA. Namun peristiwa di tahun 1976 itulah pertama kali Warkop menerima honor yang berupa uang transport sebesar Rp20.000. Uang itu dirasakan para personel Warkop besar sekali, namun akhirnya habis untuk menraktir makan teman-teman mereka. Berikutnya mereka manggung di Tropicana. Sebelum naik panggung, kembali seluruh personel komat-kamit dan panas dingin, tapi ternyata hasilnya kembali lumayan.
Grup Warkop Prambors baru benar-benar lahir sebagai bintang baru dalam dunia lawak Indonesia. Acara Terminal Musikal sendiri tak hanya melahirkan Warkop tetapi juga membantu memperkenalkan grup PSP (Pancaran Sinar Petromaks), yang bertetangga dengan Warkop. Sejak itulah honor mereka mulai meroket, sekitar Rp 1.000.000 per pertunjukan atau dibagi empat orang, setiap personel mendapat no pek go ceng (Rp 250.000).
Mereka juga jadi dikenal lewat nama Dono-Kasino-Indro atau DKI, Selama mereka memakai nama Warkop Prambors, maka mereka harus mengirim royalti kepada Radio Prambors sebagai pemilik nama Prambors. Maka itu kemudian mereka mengganti nama menjadi Warkop DKI, untuk menghentikan praktik upeti itu.
Diskografi (kaset)
  • Kaset 01 Cangkir Kopi (warkop Live di Palembang/Plaju, masih ada Nanu)
  • Kaset 02 Warung Tenda (masih ada Nanu)
  • Kaset 03 Mana Tahan
  • Kaset 04 Gerhana Asmara (bersama Srimulat)
  • Kaset 05 Pengen Melek Hukum (Indro sebagai mahasiswa penyuluh hukum, Kasino, Dono sebagai warga)
  • Kaset 06 Pokoknya Betul - Ke Bali (Dono dan Indro pengen ke Bali, tanya ke Kasino yang orang Bali)
  • Kaset 07 Semua Bisa Diatur - Lurah Indro (Indro sebagai Lurah, Dono dan Kasino sebagai warga, featuring Mi'ing sebagai rakyat / petugas RSJ)
  • Kaset 08 Dokter Masuk Desa (Indro sebagai dokter baru masuk desa, Dono dan Kasino sebagai warga)
  • Kaset 09 Makin Tipis Makin Asik (Indro sebagai pak Guru, Kasino dan Dono sebagai murid-murid)
Filmografi
Kebanyakan film Warkop tidak dapat diedarkan secara internasional karena masalah pelanggaran hak cipta, yaitu digunakannya musik karya komponis Henry Mancini tanpa izin atau tanpa mencantumkan namanya dalam film.
Pembuatan dan peredaran film setahun dua kali diperuntukkan masa edar bioskop-bioskop utama di Indonesia dengan masa tayang awal bertepatan dengan libur Hari Raya Idul Fitri dan malam pergantian tahun
  • Mana Tahaaan... (1979) bersama Elvy Sukaesih, Rahayu Effendi dan Kusno Sudjarwadi
  • Gengsi Dong (1980) bersama Camelia Malik, Zainal Abidin dan M. Pandji Anom
  • Pintar Pintar Bodoh (1980) bersama Eva Arnaz, Debby Cynthia Dewi dan Dorman Borisman
  • GeEr - Gede Rasa (1980) bersama Dorman Borisman, Ita Mustafa dan Itje Trisnawati
  • Manusia 6.000.000 Dollar (1981) bersama Eva Arnaz, Eddy Gombloh dan Wolly Sutinah
  • IQ Jongkok (1981) bersama Enny Haryono, Marissa Haque, dan Bokir
  • Setan Kredit (1981) bersama Minati Atmanegara, Nasir dan Alicia Djohar
  • Dongkrak Antik (1982) bersama Meriam Bellina, Mat Solar dan Pietrajaya Burnama
  • Chips (1982) bersama Sherly Malinton, Tetty Liz Indriati dan M. Pandji Anom
  • Maju Kena Mundur Kena (1983) bersama Eva Arnaz, Lydia Kandou dan Us Us
  • Pokoknya Beres (1983) bersama Eva Arnaz, Nourma Yunita dan Us Us
  • Itu Bisa Diatur (1984) bersama Ira Wibowo, Pong Hardjatmo dan Aminah Cendrakasih
  • Tahu Diri Dong (1984) bersama Eva Arnaz, Lydia Kandou dan Us Us.
  • Kesempatan Dalam Kesempitan (1985) bersama Lydia Kandou, Nena Rosier dan Kaharuddin Syah.
  • Gantian Dong (1985) bersama Ira Wibowo, Lia Warokka dan Advent Bangun
  • Atas Boleh Bawah Boleh (1986) besama Eva Arnaz, Dian Nitami dan Wolly Sutinah
  • Sama Juga Bohong (1986) bersama Ayu Azhari, Nia Zulkarnaen, dan Chintami Atmanegara
  • Depan Bisa Belakang Bisa (1987) bersama Eva Arnaz dan HIM Damsyik
  • Makin Lama Makin Asyik (1987) bersama Meriam Bellina, Susy Bolle dan Timbul
  • Saya Suka Kamu Punya (1987) bersama Doyok dan Didik Mangkuprojo
  • Jodoh Boleh Diatur (1988) bersama Raja Ema, Silvana Herman dan Nia Zulkarnaen
  • Malu-Malu Mau (1988) bersama Nurul Arifin, Pak Ogah dan Sherly Malinton
  • Godain Kita Dong (1989) bersama Lisa Patsy, Ida Kusumah dan Tarsan
  • Sabar Dulu Doong...! (1989) bersama Anna Shirley, Pak Tile dan Eva Arnaz
  • Mana Bisa Tahan (1990) bersama Nurul Arifin, Zainal Abidin dan Sally Marcellina
  • Sudah Pasti Tahan (1991) bersama Nurul Arifin, Sherly Malinton dan Diding Zeta
  • Bisa Naik Bisa Turun (1991) bersama Kiki Fatmala, Fritz G. Schadt dan Sally Marcellina
  • Lupa Aturan Main (1991) bersama Eva Arnaz, Fortunella dan Hengky Solaiman
  • Masuk Kena Keluar Kena (1992) bersama Kiki Fatmala, Robert Syarif dan Sally Marcellina
  • Salah Masuk (1992) bersama Gitty Srinita, Tarida Gloria dan Angel Ibrahim
  • Bebas Aturan Main (1993) bersama Lella Anggraini, Gitty Srinita dan Diah Permatasari
  • Bagi-Bagi Dong (1993) bersama Kiki Fatmala dan Inneke Koesherawati dan HIM Damsyik
  • Saya Duluan Dong (1994) bersama Diah Permatasari, Gitty Srinita dan HIM Damsyik
  • Pencet Sana Pencet Sini (1994) bersama Sally Marcellina, Pak Tile dan Taffana Dewi
Diskografi
Filmografi
Sinetron
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/warkop

Tidak ada komentar: